Halaman

Jumat, 10 November 2017

BERKACA PADA USIA: APA YANG BISA SAYA BERIKAN PADA KEHIDUPAN?





Selama mengikuti kelas menulis, saya banyak dikejutkan dengan pesona-pesona yang luar biasa. Namun yang paling berkesan adalah ketika dipertemukan dengan mereka yang dari usia belia tetapi prestasi yang melangit. Sehingga membuat saya bertanya-tanya “ Saya umur segitu dimana ya?”  pertanyaan itu terus merasuk dalam jiwa, seakan menjadi tamparan hebat untuk diri. Namun, tidaklah berfokus pada pencapaian orang lain terus menerus. Karena tidak ada kata terlambat, mulailah dari sekarang.

Aku ingin katakan, Terkadang terbesit di dalam benak, "Apa yang bisa saya berikan untuk kehidupan?" Sebenarnya Terdapat banyak hal yang yang harus kita berikan untuk kehidupan, dan itu sangat mudah. Salah satunya renungan di atas; sejauh mana kontribusi dan prestasi kita?.  hal ini juga telah Allah jelaskan bahwa "..Dia telah menciptakan kamu dari tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya..."(Hud:61)

Kita dituntut untuk memakmurkan bumi dan menyemai sisi-sisi keindahan di dalamnya.  Seandainya setiap manusia memperhatikan dan mewajibkan dirinya sendiri untuk mempercantik setiap sudut bumi yang di tempatinya, tentunya planet kita ini menjadi syurga bagi setiap mata yang memandanginya.
Banyak dari kita tak sadar, bahwa ia sedang menggenggam berlian, sehingga merasa miskin, berhentilah sejenak, lihatlah berlian di tangan kita.

Tunaikanlah tugas kita sesuai yang diamanatkan Allah dan berkonsentrasi penuhlah terhadap apa yang harus dilakukan. Jangan samapai diri ini lebih banyak melakukan sesuatu yang tidak mampu dilakukan menguasai pikiran daripada sesuatu yang dikuasai.

Kamis, 09 November 2017

MENULIS ADALAH INVESTASI AKHIRAT



“Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah.” [Imam Al-Ghazali]

Bercerminlah dari kata Imam Al-Ghazali tersebut, jika memang kita bukan anak raja yang harus dihormati, atau juga bukan putrid raja yang disegani. Namun buatlah sesuatu yang bermakna bagi diri sendiri dan orang banyak yang akan menjadi jejakkebajikan.

Kamu akan menjadi orang yang beruntung sekali jika setiap detik waktumu tak terlewatkan. Tidak membiarkan pemikiran yang dikarunia oleh-Nya berlalu begitu saja. mereka pergunakan untuk mencatatnya, memaknainya menjadi sesuatu yang berarti bagi diri sendiri maupun orang lain.

Menebarinspirasi kebaikan adalah kemuliaan. Sekata tulisan kebaikan yang ditebar, tetaplah di hitung sebagai sedekah dan akan mengalirkan pahala bahkan menjadi amal jariyah. Begitu juga sebaliknya, sekata tulisan ketidakbaikan yang di tebar tetaplah bernilai dosa. Maka tebarkanlah sebanyak-banyaknya kebaikan.

Ya Allah, jadikanlah tiap ide yang terlintas di kepala ini penghantar amal kebaikan, jadikanlah tiap huruf yang terpakai menjadi butir zarah kemuliaan yang tak putus-putus dari pahala kebaikan. Dan jadikanlah tiap baris kalimat-kalimat menjadi keberkahan yang membersamai.

Menulislah, karena ia adalah bagian dari tugas iman. Karena benda pertama yang Allah ciptakan adalah pena, ilmu pertama adalah bahasa, dan ayat pertama adalah “ Baca!” hal ini di riwayati oleh Ahmad yang di tegaskan oleh ibnu taimiyah yaitu “Makhluk yang pertama yang dicipta-Nya adalah pena, lalu dia berfirman, “Tulislah!” Tanya pena, “Apa yang harus aku tulis, Rabbi?” kata Allah, “ Tulis segala ketentuan yang aku takdirkan bagi semua makhluk-Ku.”

Rabu, 08 November 2017

ANTARA CINTA DAN MUARA KEHIDUPAN

Kala kita sudah mencintai sesuatu, seletih apapun, sesibuk apapun kita akan bersemangat memenuhinya. Ya, begitulah cinta. Rasanya ingin meninggalkannya yang membuat letih, namun dengan cinta akan tetap ada panggilan untuk memenuhinya. Sampai-sampai bercucuran keringat, meneteskan air mata, bahkan bercurah darah hingga tersungkur tubuh. Maka akan tetap di lakukan saking cintanya terhadap sesuatu itu.

Namun anehnya, kita akan nyaman, senang dan sangat bersemangat mengerjakannya. Merasa tidak ada beban sedikitpun. Panggilannya, hadirnya cinta bagaikan sihir yang menghipnotis diri, hingga kita akan paripurna berjuang untuknya.

Sehingga kadang kita harus mempertanyakannya, bagaimana ketika cinta itu menyentuh hal yang dibenci Allah? Akan menumbuhkan kemaksiatan, memperbanyak pundi-pundi dosa. Merasa nyaman dan seakan tidak bersalah saat melakukan ketidakbaikan. Bahkan membenarkan diri dengan keburukan yang dikerjakan. Hingga hati menjadi tuli dan tidak mempedulikan kebenaran yang hakiki.

Maka, arahkanlah cinta pada muara cinta kepada Sang Maha Cinta serta hal yang dicintai-Nya. Agar setiap yang dikerjakan menjadi amal kebaikan. Karena sungguh, muara dari jalan kehidupan dunia itu adalah sebuah kematian yang pasti  menghampiri setiap makhluk Allah SWT.  “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”. (QS.Ali Imron:185). Yang kematian itu sendiri adalah sebuah proses pembersihan  dan penyucian jiwa manusia dari berbagai dosa-dosa yang dilakukan selama menapaki jalan kehidupan.

Maka berhati-hatilah dengan kata cinta, jangan sampai salah dalam mencintai yang akan membuat hidup penuh kesia-siaan.

WUJUDKANLAH IMPIANMU




“If you can DREAM it, you can DO it” [Walt Disney]

Saya tidak berhenti merajut perencanaan kehidupan, walau nantinya putus di tengah jalan. Rajutan ini jauh lebih awal menghatarkan saya untuk sampai dititik akhir ikhtiar. Bagi saya sangat penting adanya perencanaan. Mungkin bagi orang lain hal ini adalah hal konyol, untuk apa capek-capek buat rencana mending jalani hidup seperti air mengikuti kemana aliran pergi. Saya ingin katakan air itu mengalir sampai titik terendah,perlu kita ketahui bahwa kita diminta mencapai puncak tertinggi kehidupan.

Bagi saya menulis rencana itu bagaikan memenuhi setengah ikhtiar. Dengan menuliskan rencana, maka akan berupaya sekuat tenaga menggerakan diri untuk menggapai berbagai asa. saya akan jauh berpikir ke depan tentang masa depan dan rencana, Menulis rencana berarti menyapa Allah dengan rencana dalam doa-doa. Agar jalan hidup lebih berirama, bergerak selaras menuju surga-Nya.Dengan ada rencana itu akan mudah untuk mengevaluasi kinerja kita, Apakah setiap harinya sudah bergumul dalam kebaikan atau kesia-siaan. Kita belajar memahami kelemahan dan apa yang masih bisa dikejar.

"Tulislah rencanamu dengan pensil, lalu berikan penghapusnya kepada Allah. Biarkan Ia menghapus bagian-bagian yang salah dan menggantikannya dengan skenario-Nya yang jauh lebih indah." (unknow)

Dengan demikian cita-cita tinggi dan impian-impian yang luhur adalah sesuatu yang mungkin terjadi, dengan syarat kita harus mengaturnya dengan baik.
Teruslah merenda asa meskipun keberhasilan belum tampak nyata, tanamkan jiwa pantang menyerah saat tantangan datang melanda. Karena kita tidak pernah tahu dari usaha yang mana yang mampu menjemput takdir indah-Nya. Selalu berpikir positif dan teruslah mencoba, selama mencoba itu tidak dosa. Sungguh, tak perlu ragu, Allah Maha Tahu.

#30dwc#jilid9#squad1#day29


Selasa, 07 November 2017

BERLARI DAN BERGEGASLAH KARENA WAKTU TIADA MENANTIMU





Seperti biasa, setiap pagi datang yang menjadi hal utama yang harus kita tanamkan adalah hari ini lebih baik dari hari kemaren. Bergegas dan bersegeralah menyelesaikan yang belum terselesaikan.

Banyak yang menyampaikan bahwa “Rasanya sudah tidak ada lagi yang saya lakukan. Saya sudah selesai dengan pekerjaan ini dan saya akan beristirahat.” ini sangat keliru, mengapa?, karena sesungguhnya kita tidak pernah selesai dengan satu urusan.

Jika jiwa merasa cukup dengan satu urusan saja sudah merasa puas, maka apa fungsinya firman Allah yang menegaskan “Maka jika kamu telah selesai dari suatu urusan. Kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” [QS. Al-Insyirah:7]

Saat jiwa merasa cukup puas dengan satu urusan, ingatlah masih banyak lagi urusan yang lain yang menunggu. Ada Al-qur’an 30 juz yang belum dihafalkan, ada banyak buku yang harus di baca, ada kebaikan yang harus kita jemput.

Jelaslah bahwa, ada banyak hal yang harus kita kerjakan, ada banyak kewajiban yang harus kita penuhi. Tapi waktu kita terlalu sedikit dan sempit, usiapun tidak terjamin untuk membersamainya.

Bukankah peristirahatan Abadi itu di syurga-Nya kelak, tidak kah kita tergiur untuk beristirahat disana?. 

Maka benar kata ustdz. K.H. Rahmat Abdullah “teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan hingga kefuturan itu future menyertaimu. Teruslah berjaga hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”


Berlarilah karena waktu tiada menunggu kelambatanmu. Bergegaslah karena waktu tiada menanti kesiapanmu. Bersiaplah dengan apapun yang kita mampu dan jadilah yang berprestasi.



AKU YANG JATUH CINTA PADA DUNIA



Tak banyak dari manusia yang menginginkan kehidupannya sempurna, berjaya dan menjalani kehidupan dengan serba positif dan ideal. Dengan keterpesonaan dunia yang memukau, membuat mata enggan berkedip melihat kehidupan abadi di akhirat.


Masih terekam jelas dalam ingatanku, bertahun-tahun silam diriku yang selalu menjadikan pencapaian hidup yang paling bahagia dan menyenangkan itu adalah jika mampu menaklukan dunia dengan kemampuan yang ada. Dengan memiliki  Gelar yang terhormat,  harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan bahkan kepopuleran yang mendunia. Sampai aku lupa bahwa hidup di dunia hanyalah persinggahan sementara.

Padahal  Allah sudah jelas menggambarkan tentang dunia dalam firman-Nya "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan di dunia hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat kelak ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." [Al-Ankabut:64]

Sungguh, bukankah tanpa-Nya hal itu bisa didapatkan?  Jika hal itu benar, tanpa harus bersujud kepada-Nya, maka aku yakin ada hal yang di janjikan-Nya lebih besar keuntungannya dari sekedar nafsu dunia.

Maka jangan sekali-kali mengagungkan dunia, bersungguh-sungguhlah akan akhirat. Cukup kau jadikan dunia sebagai pesan untuk menginspirasi, sebagai kesempatan beramal dan menebar kebaikan. Sejatinya kita adalah penulis buku kehidupan di akhirat, maka pastikan buku yang kita tulis itu berarti untuk dibaca. Maka cukup jadikan dunia di genggamanmu, dan akhirat selalu di hatimu.

Senin, 06 November 2017

BEGITU INDAH RENCANA-NYA


 
Ada kejadian menarik yang saya alami selama berlangsungnya proses penyusunan tugas akhir (Tesis). Saat awal semester III saya sebenarnya sudah menyiapkan judul dan sudah mulai nulis Bab 1 hingga sedikit Bab 2.

Ketika diskusi dengan pembimbing 1, judul yang saya ajukan di setujui dengan sedikit ada perbaikan. Namun saat ke pembimbing 2, qadarullahnya saya di suruh observasi ulang, ketika akan observasi ulang dengan bergegas menghubungi pihak sekolah, namun apa yang di dapatkan, dari pihak sekolah membatalkan dengan menolak bahwa di sekolahnya sudah ada yang akan penelitian dan sudah tidak bisa lagi.  

Tentu pedih yang menyelimuti hati, banyak hal yang berkecamuk dalam pikiran, saat harus mengulang kembali observasi, mencari sekolah lagi. Saya tahu betul betapa susahnya untuk mendapatkan sekolah yang begitu mudah member izin  untuk penelitian kepada seorang yang belum di kenal dan yang bukan penduduk asli di kota ini. Sedangkan di sisi lain ada teman yang sudah sampai pada penyelesaian Bab 1 nya.

Tapi tentu takdir Allah adalah sebaik-baiknya rencana. Allah mudahkan segala urusan saya untuk mendapatkan sekolah baru, meski harus memulai dari awal semuanya, namun  justru hal itulah yang memperlancar urusan saya, hingga Allah mudahkan saya mengerjakan bab 1 sampai sekarang memasuki bab 2.

Saat itu saya merasa bahwa keagungan Rabb itu benar-benar nyata, saya merasakan bahwa Allah itu memang Maha Tahu. Jika memang sudah menjadi ketetapan dan kehendaknya maka akan ada cara mudah tanpa di sangka-sangka.

Mungkin jika saya hanya menggerutu, menangis, dan membantah apa yang di suruh dosen, bisa jadi saja tidak semudah dan selancar ini urusan saya. Sungguh Maha luas pengetahuan Allah yang tak terekam oleh indera kita.

Yakinlah, terkadang setiap ujian yang datang bukan untuk mengungkapkan kelemahan kita, tapi untuk menemukan kekuatan yang ada pada kita. Maka jadikanlah setiap teguran, ujian yang melanda menjadi teguran sangat indah, karena apa yang di ketahui oleh seorang hamba, jauuh lebih sedikit di bandingkan dengan pengetahuan-Nya.
  
Allah punya hadiah untuk kita, dengan kado cinta-Nya yang setiap detiknya membersamai kita. biarkan Ia yang yang menunjukkan kekuasaan-Nya dengan cara yang Ia suka.  

#30dwc#jilid9#squad1#day27
#GWC
#Bermanfaatdengansosialmedia

Sabtu, 04 November 2017

ATUR DAN RAPIKANLAH JIWAMU






Fitrahnya manusia, terlebih wanita. Penampilan adalah nomor satu untuk dipermak, diperiksa tiap sebentar, berkaca dimana ada cermin. Mengapa tidak ?, yang menjadi landasan untuk “dijual” adalah penampilan. Segala-galanya penampilan menjadi syarat utama terlebih di dunia kerja harus memiliki penampilan yang menarik.

Tak banyak jiwa yang mengistimewakan penampilan untuk selalu terlihat cantik, seakan baik. Lebih sering lagi menghabiskan waktu dan dana yang banyak untuk membuatnya semakin cantik dan rapi. Namun lupa, ada AURA akhlak yang harus dipesonakan.

Berkata ibnu Mubarak, "Akal yang sempurna ditandai dengan baiknya akhlak". Sebab, dengan akhlaklah yang akan memuliakan diri manusia diatas segala makhluk.

Sungguh tak ada yang sempurna memang, setidaknya dengan akhlakmu kau bisa mendekat kesempurnaan.  Karena sejatinya, kesempurnaan bagi orang lain itu belum tentu menjadi tolak ukur kecantikan di mata Allah, keindahan itu hanya milik Allah.

Bersyukurlah kepada-Nya, karena Dia lah yang mencantikkanmu, atas pemberian-Nya lah kau terlihat indah.  Bersyukurlah.

Hanya  ingin sedikit berpendapat, jikalah kita berbalik ke zamannya Rasullullah, sahabat, sahabiyah tidak kah kau perhatikan jikalah mereka mempertuhankan penampilannya saja lupa akan tujuan hakiki, sungguh takkan kau rasakan nikmat iman saat ini.

Tidak ada kesan dan sejarah menceritakan kalo rasul sibuk dengan memperbaharui baju yang meching hingga sepatu, begitu juga para sahabat dan sahabiyah. Jikalah ibunda siti khadijah mempercantik wajah dengan riasan dan selalu bercermin setiap menitnya, tak akan ada pembelajaran lembut dalam ketegasan, tegas dalam kelembutan itu.

Sungguh Allah telah mempersiapkan untukmu, Ia lah sebaik-baik Pencipta. Tak perlu kau ganti dan kau ubah lagi. Toh dengan hidungmu yang pesek sudah, nanti akan ada yang menyukai hidungmu itu. Yang menjadi perhatian penting adalah hati dan akhlakmu ya ukhty.


#30dwc#jilid9#squad1#day25

Jumat, 03 November 2017

Bagaimana jika aku Ja(t)uh CINTA?





Ketika usia mendekati masa-masa penantian, pasti ada kata cinta yang terlintas, yang menguras dan membrantas, berfikir keras akan serat makna cinta. Wajarlah jika terlintas dalam pikiran.

Sebenarnya cinta itu fitrah manusia. Tidak usah di sebut lagi banyaknya yang mendefenisi cinta, dari berbagai sudut pandang. Bahkan keindahan cinta dan mencintai Allah paparkan jelas dalam Al-Qur’an.

Ketika kita memutuskan untuk tidak pacaran, maka akan semakin tinggi tantangan untuk menyikapinya. Karena semakin seseorang itu dewasa dan berpikir lebih mantang akan jelas bahwa pacaran adalah yang sangat merugikan dan tak bermanfaat sedekitpun.  Sesungguhnya solusi utama yang Rasulullah sampaikan bagi orang yang jatuh cinta adalah MENIKAH. Karena tak ada obat lain yang ampuh untuk mengobati seseorang yang jatuh cinta. Pertanyaannya, apa sudah siap untuk menikah?.

Jika belum siap untuk menikah, maka menanti dan memperbaiki diri adalah pilihannya. Menanti bukan berarti kita berdiam diri, namun menjadi diri lebih berarti. Netralkan hati, tanyakan diri untuk bersiap menanti pangeran hati yang akan menghampiri menjadi jodoh yang lebih pasti. Cukuplah Allah tempat berharap. Ceritakan rasa cinta kepada-Nya yang memahami hati kita sebenar-benarnya.

Jika kamu merasa tidak ada pundak untuk bersandar, ingat masih ada sejadah tempat bersujud. Sampaikan do’a sebanyak mungkin dan ceritakan kepada-Nya sepanjang mungkin. Sungguh kita akan merasakan cinta-Nya lah yang luar biasa, kepada-Nya lah tempat paling aman dan nyaman untuk mencurahkan segala-galanya. Hanya Allah lah yang mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Jangan pernah mencoba untuk jatuh cinta yang tak sewajarnya, namun cobalah bangun cinta yang sewajar-wajarnya. Karena jatuh itu sakit, sedangkan bangun itu bangkit.

 #30dwc#jilid9#squad1#day24
#CintaSangMahaCinta


ALLAH IS THE BEST PLANNER OF ALL

Hari ini adalah kali kedua aku menemui dosen pembimbing setelah hari kemaren bapaknya juga tidak bertemu, niat hati untuk melanjutkan fase...