Tak banyak dari manusia yang menginginkan kehidupannya
sempurna, berjaya dan menjalani kehidupan dengan serba positif dan ideal. Dengan
keterpesonaan dunia yang memukau, membuat mata enggan berkedip melihat kehidupan
abadi di akhirat.
Masih terekam jelas dalam ingatanku, bertahun-tahun silam
diriku yang selalu menjadikan pencapaian hidup yang paling bahagia dan menyenangkan
itu adalah jika mampu menaklukan dunia dengan kemampuan yang ada. Dengan memiliki
Gelar yang terhormat, harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, dan
bahkan kepopuleran yang mendunia. Sampai aku lupa bahwa hidup di dunia hanyalah
persinggahan sementara.
Padahal Allah sudah jelas menggambarkan tentang dunia dalam firman-Nya "Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan di dunia hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat kelak ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." [Al-Ankabut:64]
Sungguh, bukankah tanpa-Nya hal itu bisa didapatkan? Jika hal itu benar, tanpa harus bersujud
kepada-Nya, maka aku yakin ada hal yang di janjikan-Nya lebih besar
keuntungannya dari sekedar nafsu dunia.
Maka jangan sekali-kali mengagungkan dunia,
bersungguh-sungguhlah akan akhirat. Cukup kau jadikan dunia sebagai pesan untuk
menginspirasi, sebagai kesempatan beramal dan menebar kebaikan. Sejatinya kita
adalah penulis buku kehidupan di akhirat, maka pastikan buku yang kita tulis
itu berarti untuk dibaca. Maka cukup jadikan dunia di genggamanmu, dan akhirat selalu di hatimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar