Fitrahnya
manusia, terlebih wanita. Penampilan adalah nomor satu untuk dipermak, diperiksa
tiap sebentar, berkaca dimana ada cermin. Mengapa tidak ?, yang menjadi landasan
untuk “dijual” adalah penampilan. Segala-galanya penampilan menjadi syarat
utama terlebih di dunia kerja harus memiliki penampilan yang menarik.
Tak banyak jiwa yang mengistimewakan penampilan
untuk selalu terlihat cantik, seakan baik. Lebih sering lagi menghabiskan waktu
dan dana yang banyak untuk membuatnya semakin cantik dan rapi. Namun lupa, ada
AURA akhlak yang harus dipesonakan.
Berkata ibnu Mubarak, "Akal yang
sempurna ditandai dengan baiknya akhlak". Sebab, dengan akhlaklah yang
akan memuliakan diri manusia diatas segala makhluk.
Sungguh tak ada yang sempurna memang,
setidaknya dengan akhlakmu kau bisa mendekat kesempurnaan. Karena sejatinya, kesempurnaan bagi orang
lain itu belum tentu menjadi tolak ukur kecantikan di mata Allah, keindahan itu
hanya milik Allah.
Bersyukurlah kepada-Nya, karena Dia lah yang
mencantikkanmu, atas pemberian-Nya lah kau terlihat indah. Bersyukurlah.
Hanya ingin sedikit berpendapat, jikalah kita
berbalik ke zamannya Rasullullah, sahabat, sahabiyah tidak kah kau perhatikan
jikalah mereka mempertuhankan penampilannya saja lupa akan tujuan hakiki,
sungguh takkan kau rasakan nikmat iman saat ini.
Tidak
ada kesan dan sejarah menceritakan kalo rasul sibuk dengan memperbaharui baju
yang meching hingga sepatu, begitu juga para sahabat dan sahabiyah. Jikalah
ibunda siti khadijah mempercantik wajah dengan riasan dan selalu bercermin
setiap menitnya, tak akan ada pembelajaran lembut dalam ketegasan, tegas dalam
kelembutan itu.
Sungguh
Allah telah mempersiapkan untukmu, Ia lah sebaik-baik Pencipta. Tak perlu kau
ganti dan kau ubah lagi. Toh dengan hidungmu yang pesek sudah, nanti akan ada
yang menyukai hidungmu itu. Yang menjadi perhatian penting adalah hati dan
akhlakmu ya ukhty.
#30dwc#jilid9#squad1#day25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar