Halaman

Rabu, 25 Oktober 2017

GENERASI MILLENNIALS INDONESIA



Generasi millennial adalah generasi yang mendunia di bincangkan saat ini. Menurut para peneliti social mengelompokkan generasi yang lahir antara 1980-2000 sebagai generasi millennial. Jadi bisa dikatakan generasi millennial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia antara 15–34 tahun.
Perkembangan peradaban dengan revolusi arus informasinya memang mau tak mau membentuk kecenderungan sosial kaum muda. Seperti juga yang terjadi pada generasi Y alias generasi millennial, yang mendominasi kaum muda saat ini.
Generasi yang hidup dalam dunia sosial media, generasi millennials sangat mendominasi jika dibandingkan dengan generasi X. Dengan kemampuannya di dunia teknologi dan sarana yang ada. Kebanyakan dari generasi millenials hanya peduli untuk membanggakan pola hidup kebebasan dan hedonisme. Memiliki visi yang tidak realistis dan terlalu idealistis, yang penting bisa gaya.
Tak banyak yang jadi sorotan mata dimana ketika di sebuah meja makan, anak pertama usia sekolah dasar sedang asyik memainkan game di gadget-nya sambil minum susu. Sementara anak ke dua  sedang fokus mengirim dan membalas pesan di sebuah group jejaring sosial WhatsApp. Begitu juga Orang tuanya pun tak ketinggalan sedang menekuni dunia maya mengunggah foto selfy-nya di Instagram, lalu pindah ke lain jalur, bikin status hari itu di Line.  Itu salah satu  frame keluarga modern jaman now yang begitu aktif bermedia sosial di dunia maya, yang justru menomorduakan aktivitas sosial keluarga di alam nyata.
Tak jarang pula kita melihat bagaimana anak-anak remaja begitu masuk bus kota atau kereta listrik langsung saja mereka buka handphone-nya. Lalu matanya tanpa kedipan dengan fokus melotot ke smartphone nya., sambil sesekali terlihat senyum sendirian atau kadang berteriak kecil tertawa hahaha. Kaum ibu-ibu pun tak  mau ketinggalan mengunggah foto selfi-nya saat reunian di akun instagram nya. Inilah dunia di mana masyarakat menggantungkan komunikasi kehidupannya di sebuah dunia lain, yang belum pernah terbayangkan dekade sebelumnya.
Media sosial kini sedang menjadi bagian tak terpisahkan dari anak-anak, generasi muda bahkan orang dewasa. Sehingga kebutuhan pokok menjadi pangan, sandang, papan dan ‘colokan’. Ke mana bertamu dan berkumpul yang ditanya adalah, “Ada colokan nggak?” Untuk mengisi gadget atau notebook yang sudah mulai habis nyawanya.
Apa yang bisa kita ambil langkah akan hal itu. Yuk disimak:
1. Cerdaslah dalam memanfaatkan teknologi, bisa melakukan dengan berkarya lewat internet, menjadi sumber penghasilan.
2.  Jadikan medsos sebagai sarana belajar dan berbagi
3. Fungsikan untuk menebar kebaikan dalam update status
4.  Jadikan mediasi penyambung silaturahmi
5. ubah gaya kita ber-social media kita harus mempunyai aturan aturan yang diikuti agar tidak masuk kedalam lingkaran anti-sosial



Jumat, 20 Oktober 2017

YOU ARE NOT ALONE





Tak banyak yang menyampaikan kata-kata itu padaku, tidak sangat mengenakkan hidup berkesendirian.

Kita harus menyadari dan mensyukuri, terlahirnya kita menjadi seorang yang pendiam bukanlah sesuatu “aib” minimal dengan diammu menjadikanmu menjaga lisan, meminimalisir ucapan yang sia-sia.

Tidak juga buruk bagi kamu yang bersepi menyendiri. Setidaknya kamu menghindari lelahnya dari penilaian manusia, menenangkan dari fitnah dunia, berkontemplasi, mentadaburi makna hidup yang terlewati.

Kamu yang pendiam,,

Hanya saja perlu kau tahu dengan diammu, keterasinganmu menjadikanmu tidak pandai bersosialisasi, tak punya banyak teman yang mengelilingi.
Namun janganlah khawatir.. ! karena sebenarnya kamu tidak sedang sendiri, selalu ada yang membersamaimu. Bukankah Tuhan selalu mengawasi?, malaikat yang siap akan mencatat perbuatanmu?.

Selain itu, kan masih ada buku-buku berjejeran di pustaka kecilmu ada hewan dan tumbukan yang menggemaskan, yang bisa kau sapa setiap saat. Ada mimpi-mimpimu sebagai penyemangat, dan ada alam semesta yang bisa menjadi teman mendekap dalam taat, begitu sangat dekat, dekat sekali hingga jiwa ini merasa baik-baik saja.

Ketahuilah kehidupan ini akan menghargai kita selaras dengan cara kita menghargai diri sendiri. Jika pandangan kita terhadap diri sendiri adalah terhormat dan agung, maka dunia akan sangat menghargai kita dan selalu melantunkan senandung keagungan kepada kita. namun, jika kita memandang hidup kita ini dengan pandangan yang sinis dan tak berarti, maka kita tak ubahnya seperti ribuan manusia lainnya, yang hanya menjadi manusia pinggiran. Bangun dan bangkitlah, tak mengapa kamu pendiam, menyendiri sungguh di depan kita telah terbentang tujuan hidup yang harus kita selesaikan.

Tak banyak yang tahu juga bahwa menyendirinya kamu cara terbaikmu menenangkan diri, untuk melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan mencari jalan keluar tentang apa yang dirasa.

Diamnya kamu juga tak hanya sebagai larian belaka, namun untuk melakukan intropeksi diri dengan baik, merancang langkah-langkah selanjutnya dan memutuskan hal-hal yang harus dilakukan.
Kita belajar dari sosok sahabat baginda Rasulullah yakni Ali bin Abi Thalib “Ambillah kesempatan untuk menyendiri”.

Semoga kita bisa terus bersama menatap semesta, berjalan, belajar, mengajak, memeluk dalam taat akan ciptaan-Nya. Karena sesungguh nya, sendiri bukan berarti sepi, sendiri bukan juga hampa. Karena sejatinya Allah Ta’ala selalu bersama dengan hambaNya, setiap masa.
  
#YWC#GTC

Kamis, 19 Oktober 2017

Ketika Cinta dengannya Harus usai, Maka Cinta-Nya lah yang akan Kekal




Ada nyeri yang tertera di hati. Ada gamang yang mengguncang-guncang perasaan. Sekali lagi, sebuah peristiwa menghentak jiwa. Dan membuat saya bertanya-tanya: Kira-kira seperti apa akhir perjalanan hidup saya? Entahlah, saya tidak tahu dan yakin sepenuhnya bahwa saya tak akan pernah tahu. Mungkin dengan cara yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya, atau mungkin dengan cara yang jusutru selalu saya bayangankan sebelumnya.
Sebagaimana tak pernah terlintas dalam benak saya, dia yang teramat saya percayai akan berpaling dan meninggalkan saya begitu saja tanpa alasan.
Senin pagi itu, seusainya kuliah, saya ada janji dengan dia untuk mengerjakan tugas bersama di tempat yang biasa, namun di tepian jalan begitu Tuhan takdirkan saya di kejutkan dengan pemandangan yang tidak mengenakkan, menyakitkan. Saat melihat dia yang selama ini bersamaku kini telah bersama orang lain. Sungguh rasanya tak percaya.
Wanita yang selama ini saya kenal dengan baik, dan menarik mata, teman bercengkrama. Dia bernama Rika.  Sudah hamper 2 tahun kami bersama mengarungi waktu dalam suka maupun duka, pernah membina janji untuk bersama selamanya. Yang kini hanya ada kenangan. Kini air mataku mengalir di kedua pipiku. Aku terisak tak bersuara. Memandangi wajah cantiknya.
***
Ditengah lamunanku, aku di kagetkan oleh teman ku “ hi bro,,, pagi-pagi sudah melamun, kenapa bro,,? Lagi putus cinta ya..” sapa Ryo. “eeh,, kamu Yo, ngagetin aja” aku membalas sapanya. Ryo adalah teman semasa SMA yang satu kampus namun berbeda jurusan, walau berbeda jurusan, kami sudah lamaberteman dan selalu bersama.Dia adalah aktivis, sholeh dan juga smart. Dengan seabrek kesibukannya, dia tak pernah melupakan aku.
“Kamu ada kelas pagi ini,,?” Tanya Ryo.
“Tidak, kenapa,?” jawabku.
“aku mau ajak kamu,  ada kajian yang dari Bandung yang ustadz nya jaman now bangeet..keren deh pokok nya, rugi lho klo kamu ndk ikut,” ajak Ryo.
(aku bergumam dalam hati, “mungkin ini caraku bisa melupakannya sejenak”)
“boleh, Ayok..”lontarku.
Singkat cerita, berawal dari seorang teman untuk ikut dalam kajian itu menjadikanku sibuk dengan aktivitasku dan faktanya tidak sekedar sejenak melupakannya, namun selamanya lenyap. Inilah cara Tuhan.
Untukmu, tangisku tetap ada, jiwaku tetap remuk redam, tapi hatiku terhibur olehNya. Satu episode hidup telah kulalui. Ketika cinta harus usai maka hidup harus terus berlanjut. Hati kecilku bertanya, kepada siapakah sebenarnya cintaku kupersembahkan? Kepada Rika ataukah Allah. Cinta sesungguhnya tak pernah usai. Ku usap lelehan tangisku. Episode lain telah menunggu untuk disusuri.
.
#YWC#GTC





Rabu, 18 Oktober 2017

Kamu harus tahu! inilah prinsip-prinsip yang membuatmu tidak gampang lelah dan bosan





Pernah kita merasa segala yang kita kerjakan begitu gampang bosan, badan lelah pikiran penat, kadang-kadang hati pun gelisah tak menentu. Rasanya kita sudah memaksimalkan seluruh usaha, mengupayakan sekuat tenaga, mengorbankan waktu demi waktu, nyatanya masih saja belum bisa_belum ada perubahan yang lebih baik.
Berikut ini beberapa prinsip-prinsip yang harus ada pada setiap kita:
1.      Pastikan aktivitasmu terarah,  tidak sekedar bergerak saja jika tanpa adanya tujuan. Pastikan setiap yang kita lakukan memberikan dampak positif  bagi urusan kita di dunia dan di akhirat. Mulailah mengatur langakah untuk hidup masa mendatang dan masa setelah kehidupan.

2.      Pastikan setiap yang kita lakukan membuah berkah, sungguh apa artinya jika semua yang kita miliki di dunia tampak indah dalam pandangan orang lain, namun tidak bisa kita persaksikan di hadapan Allah. Sungguh keberkahanlah yang member kenikmatan dari sebuah hasil.

3.      Pastiakansetiap yang kita lakukan bermanfaat bagi sekitar,  tidak sekedar untuk pribadi namun juga dapat di nikmati banyak orang, tidak terus menerus egois memikirkan ambisi diri sendiri. Bukankah “sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain”.

4.      Pastikan ada semangat yang menguat. Dalam setiap kegiatan, semangat kadang naik kadang turun, iya kan ?. maka mari kita kokohkan dan bakar semangat untuk tetap kuat mengendalikan kehidupan

5.      Pastinya dalam niat dan tekad untuk Lillah. Niat yang ikhlas adalah sebuah tarbiyah(pendidikan) panjang, yang member banyak pembelajaran. Pastikan aktivitas kita penuh keikhlasan hanya untuk Allah, sehingga Allah memantaskan dengan yang terbaik menurut-Nya. Biarkan semua yang kita lakukan tercukup hanya untuk Allah. Kerja fisik kita hanya akan bercerita tentang masa depan dunia, namun kerja hati yang sejatinya menceritakan masa depan akhirat.

Semoga segala aktivitas kita tidak sia-sia. Segala lelah, gelisah berbuah bahagia, tidak hanya bahagia untuk diri kita sendiri, melainkan untuk orang lain. Betapa sayang sekali jika hidup kita di lewati dengan sia-sia tanpa arah. Jadikanlah amaliah duniamu bernilai akhirat.

#YWC#GTC

ALLAH IS THE BEST PLANNER OF ALL

Hari ini adalah kali kedua aku menemui dosen pembimbing setelah hari kemaren bapaknya juga tidak bertemu, niat hati untuk melanjutkan fase...