Halaman

Kamis, 19 Oktober 2017

Ketika Cinta dengannya Harus usai, Maka Cinta-Nya lah yang akan Kekal




Ada nyeri yang tertera di hati. Ada gamang yang mengguncang-guncang perasaan. Sekali lagi, sebuah peristiwa menghentak jiwa. Dan membuat saya bertanya-tanya: Kira-kira seperti apa akhir perjalanan hidup saya? Entahlah, saya tidak tahu dan yakin sepenuhnya bahwa saya tak akan pernah tahu. Mungkin dengan cara yang tak pernah saya bayangkan sebelumnya, atau mungkin dengan cara yang jusutru selalu saya bayangankan sebelumnya.
Sebagaimana tak pernah terlintas dalam benak saya, dia yang teramat saya percayai akan berpaling dan meninggalkan saya begitu saja tanpa alasan.
Senin pagi itu, seusainya kuliah, saya ada janji dengan dia untuk mengerjakan tugas bersama di tempat yang biasa, namun di tepian jalan begitu Tuhan takdirkan saya di kejutkan dengan pemandangan yang tidak mengenakkan, menyakitkan. Saat melihat dia yang selama ini bersamaku kini telah bersama orang lain. Sungguh rasanya tak percaya.
Wanita yang selama ini saya kenal dengan baik, dan menarik mata, teman bercengkrama. Dia bernama Rika.  Sudah hamper 2 tahun kami bersama mengarungi waktu dalam suka maupun duka, pernah membina janji untuk bersama selamanya. Yang kini hanya ada kenangan. Kini air mataku mengalir di kedua pipiku. Aku terisak tak bersuara. Memandangi wajah cantiknya.
***
Ditengah lamunanku, aku di kagetkan oleh teman ku “ hi bro,,, pagi-pagi sudah melamun, kenapa bro,,? Lagi putus cinta ya..” sapa Ryo. “eeh,, kamu Yo, ngagetin aja” aku membalas sapanya. Ryo adalah teman semasa SMA yang satu kampus namun berbeda jurusan, walau berbeda jurusan, kami sudah lamaberteman dan selalu bersama.Dia adalah aktivis, sholeh dan juga smart. Dengan seabrek kesibukannya, dia tak pernah melupakan aku.
“Kamu ada kelas pagi ini,,?” Tanya Ryo.
“Tidak, kenapa,?” jawabku.
“aku mau ajak kamu,  ada kajian yang dari Bandung yang ustadz nya jaman now bangeet..keren deh pokok nya, rugi lho klo kamu ndk ikut,” ajak Ryo.
(aku bergumam dalam hati, “mungkin ini caraku bisa melupakannya sejenak”)
“boleh, Ayok..”lontarku.
Singkat cerita, berawal dari seorang teman untuk ikut dalam kajian itu menjadikanku sibuk dengan aktivitasku dan faktanya tidak sekedar sejenak melupakannya, namun selamanya lenyap. Inilah cara Tuhan.
Untukmu, tangisku tetap ada, jiwaku tetap remuk redam, tapi hatiku terhibur olehNya. Satu episode hidup telah kulalui. Ketika cinta harus usai maka hidup harus terus berlanjut. Hati kecilku bertanya, kepada siapakah sebenarnya cintaku kupersembahkan? Kepada Rika ataukah Allah. Cinta sesungguhnya tak pernah usai. Ku usap lelehan tangisku. Episode lain telah menunggu untuk disusuri.
.
#YWC#GTC





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALLAH IS THE BEST PLANNER OF ALL

Hari ini adalah kali kedua aku menemui dosen pembimbing setelah hari kemaren bapaknya juga tidak bertemu, niat hati untuk melanjutkan fase...