Halaman

Jumat, 20 Oktober 2017

YOU ARE NOT ALONE





Tak banyak yang menyampaikan kata-kata itu padaku, tidak sangat mengenakkan hidup berkesendirian.

Kita harus menyadari dan mensyukuri, terlahirnya kita menjadi seorang yang pendiam bukanlah sesuatu “aib” minimal dengan diammu menjadikanmu menjaga lisan, meminimalisir ucapan yang sia-sia.

Tidak juga buruk bagi kamu yang bersepi menyendiri. Setidaknya kamu menghindari lelahnya dari penilaian manusia, menenangkan dari fitnah dunia, berkontemplasi, mentadaburi makna hidup yang terlewati.

Kamu yang pendiam,,

Hanya saja perlu kau tahu dengan diammu, keterasinganmu menjadikanmu tidak pandai bersosialisasi, tak punya banyak teman yang mengelilingi.
Namun janganlah khawatir.. ! karena sebenarnya kamu tidak sedang sendiri, selalu ada yang membersamaimu. Bukankah Tuhan selalu mengawasi?, malaikat yang siap akan mencatat perbuatanmu?.

Selain itu, kan masih ada buku-buku berjejeran di pustaka kecilmu ada hewan dan tumbukan yang menggemaskan, yang bisa kau sapa setiap saat. Ada mimpi-mimpimu sebagai penyemangat, dan ada alam semesta yang bisa menjadi teman mendekap dalam taat, begitu sangat dekat, dekat sekali hingga jiwa ini merasa baik-baik saja.

Ketahuilah kehidupan ini akan menghargai kita selaras dengan cara kita menghargai diri sendiri. Jika pandangan kita terhadap diri sendiri adalah terhormat dan agung, maka dunia akan sangat menghargai kita dan selalu melantunkan senandung keagungan kepada kita. namun, jika kita memandang hidup kita ini dengan pandangan yang sinis dan tak berarti, maka kita tak ubahnya seperti ribuan manusia lainnya, yang hanya menjadi manusia pinggiran. Bangun dan bangkitlah, tak mengapa kamu pendiam, menyendiri sungguh di depan kita telah terbentang tujuan hidup yang harus kita selesaikan.

Tak banyak yang tahu juga bahwa menyendirinya kamu cara terbaikmu menenangkan diri, untuk melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan mencari jalan keluar tentang apa yang dirasa.

Diamnya kamu juga tak hanya sebagai larian belaka, namun untuk melakukan intropeksi diri dengan baik, merancang langkah-langkah selanjutnya dan memutuskan hal-hal yang harus dilakukan.
Kita belajar dari sosok sahabat baginda Rasulullah yakni Ali bin Abi Thalib “Ambillah kesempatan untuk menyendiri”.

Semoga kita bisa terus bersama menatap semesta, berjalan, belajar, mengajak, memeluk dalam taat akan ciptaan-Nya. Karena sesungguh nya, sendiri bukan berarti sepi, sendiri bukan juga hampa. Karena sejatinya Allah Ta’ala selalu bersama dengan hambaNya, setiap masa.
  
#YWC#GTC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ALLAH IS THE BEST PLANNER OF ALL

Hari ini adalah kali kedua aku menemui dosen pembimbing setelah hari kemaren bapaknya juga tidak bertemu, niat hati untuk melanjutkan fase...